Seperti bidang elektronik hiburan lainnya, produsen belum sepakat mengenai
standar home theater 3D yang digunakan. Saat ini, terdapat empat teknologi
yang digunakan untuk home theater 3D. Tiap teknologi saling berbeda,
terutama dalam hal cara yang digunakan untuk memisahkan tampilan gambar
untuk mata kiri dan kanan secara terpisah. Berikut ini beberapa teknologi yang digunakan :
1.
XPAND
Teknologi ini hanya bekerja dengan
sebuah proyektor dan lensa pengatur cahaya. Dengan mengurangi cahaya pada
salah satu mata secara sinkron, tidak ada risiko saat mata kiri harus
melihat gambar untuk matayang kanan. Pemisahan tegas ini menghemat biaya
teknis yang diperlukanpada sistem-sistem yang lain. Sebuah layar khusus tidak
diperlukan. Namun, bioskop harus menyediakan kacamata yang mahal karena
harus menggunakan baterai tersendiri dan berfungsi dalam waktu tertentu
saja. Setelah itu, kacamata harus diganti.
2.
REAL D
Teknologi ini akan melakukan polarisasi cahaya dan membutuhkan sebuah layar khusus
yang dilapisi dengan perak. Layar putih biasa akan menganggu polarisasi
karena cahaya menyebar saat terjadi refleksi cahaya. Sebuah Z-Filter yang
berputar akan memaksa cahaya masuk ke sebuah struktur gelombang berbentuk
spiral yang berbeda untuk setiap mata. Kacamata pasif hanya melewatkan gelombang
cahaya yang sesuai untuk masing-masing mata. Pada teknik Real D, setiap
frame seluloid ditampilkan selama tiga kali per detik untuk masing-masing
mata sehingga tidak terjadi flicker yang memutar hingga 144 gambar per
detik. Pada prinsipnya, setiap DLP proyektor 144 Hz dapatdiubah menjadi sebuah
sistem Real D. Kelebihannya, lantaran menggunakan struktur gelombang
sirkular, kualitas efek 3D tidak akan menurun meskipun kepala dan
pandangan kita dimiringkan.
3.
DOLBY 3D DIGITAL CINEMA
Dan teknologi ini memang menampilkan
gambar-gambar yang terpisah untuk masing-masing mata secara bergantian.
Namun, teknik ini memisahkan gambar dengan cara mengubah panjang
gelombang cahaya. Untuk penyesuaian panjang gelombang tersebut, digunakan
sebuah color filter wheel yang telah disinkronsasi. Kacamata khusus hanya
melewatkan gelombang cahaya yang ditentukan untuk masing-masing mata dan
yang dihasilkan oleh color filter wheel. Lantaran tidak menggunakan teknik polarisasi,
tidak dibutuhkan layar perak. Selain itu, color filter wheel juga mengesampingkan sebuah proyektor tambahan. Namun,
teknik dan kacamata ini sangat mahal.
4.
DOUBLE PROJECTION
Teknik yang diterapkan pada
bioskop-bioskop Imax. Membutuhkan dua proyektor yang masing-masing
menampilkan gambar untuk mata kiri dan mata kanan.
Di sini, cahaya juga dipolarisasi, namun melalui sebuah filter linear.
Namun, efek 3D tidak akan terasa begitu kita memiringkan kepala.Selain itu,
diperlukan sebuah layar perak. Keuntungan terbesarnya dengan dua proyektor
ini adalah penggunaan dua proyektor akan menghasilkan brightness yang
memadai untuk layar yang besar. 3D Home Theater merupakan inovasi yang
akan hadir selanjutnya Lantaran
teknologi untuk menampilkan film 3D masih begitu mahal, produsen proyektor
home theater masih menahan diri. Saat ini, belum ada produk dengan
teknologi yang telah diulas tadi ditawarkan dengan harga yang terjangkau.
Namun, Pixar, DreamWorks dan banyak studio film lainnya akan
segera mengeluarkan lebih banyak film 3D. Semuanya hanyalah masalah
waktu, sampai salah satu dari keempat teknologi 3D ini merambah home
theater.
PERBANDINGAN
Perbandingan Teknologi 3D Saat ini, terdapat empat teknologi reproduksi yang berbeda untuk film 3D. Tiga di antaranya membutuhkan sebuah proyektor. Satu lainnya memerlukan dua proyektor sekaligus.
Perbandingan Teknologi 3D Saat ini, terdapat empat teknologi reproduksi yang berbeda untuk film 3D. Tiga di antaranya membutuhkan sebuah proyektor. Satu lainnya memerlukan dua proyektor sekaligus.
XPAND
Teknologi ini dulunya bernama nuvision dan bekerja dengan sebuah lensa pengatur cahaya dan proyektor. Gambar diproyeksikan secara bergantian untuk mata kiri dan kanan. Lensa pengatur cahaya yang dikendalikan melalui inframerah dan dioperasikan dengan baterai akan mengurangi cahaya pada masing-masing mata, terutama pada saat sebuah gambar tidak harus terlihat oleh mata tersebut. Lantaran bekerja tanpa polarisasi, teknologi ini dapat menggunakanjenis layar apa saja.
Teknologi ini dulunya bernama nuvision dan bekerja dengan sebuah lensa pengatur cahaya dan proyektor. Gambar diproyeksikan secara bergantian untuk mata kiri dan kanan. Lensa pengatur cahaya yang dikendalikan melalui inframerah dan dioperasikan dengan baterai akan mengurangi cahaya pada masing-masing mata, terutama pada saat sebuah gambar tidak harus terlihat oleh mata tersebut. Lantaran bekerja tanpa polarisasi, teknologi ini dapat menggunakanjenis layar apa saja.
+ Tidak pakai layar perak
- Kacamata
mahal
REAL D
Proyektor akan menampilkan
gambar secara bergantian melalui Z-Filter ke sebuah layar perak. Proyektor
ini akan mengubah cahaya untuk masing-masing mata dengan menggunakan polarisasi sirkular. Kacamata
hanya untuk melewatkan
cahaya yang sesuai.
cahaya yang sesuai.
+ Kepala boleh miring
- Memerlukan layar perak
DOLBY 3D DIGITAL CINEMA
Sebuah color filter yang berputar
akan mengganti panjang gelombang pada gambar-gambar yang diputar
secara bergantian untuk masing-masing mata. Sebuah kacamata interferensi
akan menyaring semua panjang gelombang, kecuali yang sengaja dihasilkan
untukmasing-masing mata.
+ Tidak harus menggunakan layar perak
- Perlengkapan mahal
Proyeksi ganda dengan
polarisasi
Dua proyektor
sekaligus, masing-masing untuk mata kiri dan kanan, akan mengirim cahaya
dengan polarisasi berbeda secara bersamaan ke layar perak. Kacamata hanya
untuk melewatkan gambar yang telah ditentukan untuk mata tersebut.
+ Brightness tinggi
- Kepala tidak boleh miring
KESIMPULAN
Film dengan feature 3D memang sedang marak dan selalu ramai dibicarakan.
Teknologi 3D memang masih mahal untuk home theater. Namun, begitu film-film 3D bermunculan dalam format Bluray, player yang dibutuhkan pun bakal terjangkau oleh pasar. Jadi, setiap orang dapat menikmati tayangan film 3D secara optimal di rumah. Dan beberapa Bioskop yang ada juga tersedia teknologi 3D. Jadi bisa dipastikan untuk menikmati Teknologi 3D dapat dijangkau dengan mudah dimana saja
Komentar
Posting Komentar